Senin, 30 April 2012

Lagu Anak-Anak

lagu Anak-Anak
Tanbihun.com- Berikut adalah beberapa lagu anak-anak TKA-TPA/TKQ-TPQ dan MDA (Madrasah Diniyyah Awwaliyah. Insya Allah lagu-lagu tersebut disukai oleh anak-anak kita. Didalamnya banyak mengandung pelajaran yang bagus. Silahkan di download semunya.
  1. FULL 5 WAKTU.mp3
  2. FULL ALFATIHAH NEW.mp3
  3. FULL ALFATIHAH.mp3
  4. FULL PELEPASAN SISWA
  5. FULL MASA KECILKU
  6. FULL LAGU KHALIFAH
  7. FULL LAGU TERIMAKASIH
  8. FULL BACALAH.mp3
  9. FULL BAHANA TPA.mp3
  10. FULL CINTA SUNNAH.mp3
  11. FULL DUA NAMA TAHUN.mp3
  12. FULL HYMNE MADRSAH DINIYAH.mp3
  13. FULL HYMNE TPA.mp3
  14. FULL IQRO’ JILID 2.mp3
  15. FULL KHATAM QUR’AN.mp3
  16. FULL MARS MADRASAH DINIYAH.mp3
  17. FULL MARS RA.mp3
  18. FULL MARS TPA.mp3
  19. FULL MARS WSUDA TPA.mp3
  20. LAGU PAPISAH ASA KAMARI (Sunda)
  21. MSC AL QUR’AN.mp3
  22. MSC 5 WAKTU
  23. MSC PUJIAN BAGI ALLAH.mp3
  24. MSC FATIHAH.mp3
  25. MSC HYMNE MADRAS DINIYAH.mp3
  26. MSC HYMNE TPA.mp3
  27. MSC IQRO JLD 2.mp3
  28. MSC MARS MADRAS DINIYAH.mp3
  29. MSC MARS TASA.mp3
  30. MSC MARS TPA.mp3
  31. MSC SENANDUNG AL FATIHAH.mp3
  32. MSC MARS WISUDA TKA/TPA
  33. MSC KHATAM AL QUR’AN
  34. MSC PELEPASAN SISWA
  35. MSC MASA KECILKU
  36. MSC TERIMAKASIH
  37. MSC LAGU PAPISAH ASA KAMARI (Sunda)
  38. MSC DOA PERPSAHAN THE BROTHERS (Bonus)
  39. RINDU ILAHI.mp3
  40. PANORAMA.mp3
  41. IBU.mp3
  42. AKIBAT NARKOBA.mp3
  43. SUJUD IBRAHIM.mp3
  44. PERCUMA.mp3
  45. MUTIARA INDONESIA.mp3
  46. KHAYALAN.mp3
  47. PANTAI SELATAN.mp3
  48. JANGAN MENANGIS.mp3
LOVE SONGS FOR TEENS
  1. Cinta
  2. Dholim
  3. Gita Remaja
Lyric dan lagu by Idris AR dan Iman SM
Musik by Iman SM
Digital Recording Annisaa Bogor

BONUS LAGU2 AT MAHMUD
  1. ASSALAMU’ALAIKUM
  2. ALLAH MAHA PEMURAH
  3. AWALI BASMALAH
  4. AYAH IBU
  5. DZIKIR
  6. RUKUN IMAN
  7. SEMUA ADA DOA
  8. PUASA RAMADHAN
  9. PULANG SEKOLAH
  10. SESAMA TEMAN
  11. SIANG MALAM
  12. SHALAT 5 WAKTU
  13. SUJUD BERSERAH

Senin, 23 April 2012

Sejarah TPQ II


       Pada tahun 2001 saat ramai-ramainya pengenalan metode Baca Al-Qur’an dengan metode An-Nahdliyah, beberapa remaja masjid Desa Bogo tertarik untuk ikut mendalami metode terebut, melalui patihan-pelatihan. Mereka  adalah Mursaid, Ruslan dan Yusuf.  Dari pelatihan tersebut memunculkan inisiatif untuk menyampaikan metode tersebut kepada anak-anak  Desa Bogo. Sehingga setiap selesai dhuhur beberapa anak mulai ikut kegiatan tersebut. Beberapa anak menyambut kegiatan tersebut dengan antusias, namun kurangnya kordinasi dengan masyarakat, maka kegiatan ini sempat timbul tenggelam. Dan pada akhirnya karena berbagai kesibukan ustadz-ustdznya maka jumlah santri makin hari makin berkurang dan sempat terhenti.
            Sementara itu penulis yang saat itu masih duduk di kelas 2 Aliyah MA Islamiyah “At-Tanwir” Talun Sumberjo Bojonegoro merasa ikut terpanggil ikut membantu menghidupkan kembali kegiata tersebut. Pada mulanya penulis sekolah dan tinggal di asrama Sekolah tersebut, namun karena keinginan tersebut penulis memutuskan untuk sekolah pulang pergi (tidak tinggal diasrama). Dan pada akhirnya bersama mas Mursaid, dan Ruslan kegiatan tersebut kembali diadakan, namun dengan koordinasi yang lebih baik dengan semua pihak. Berawal dari sinilah TPQ dan MADIN “Al-Khoirot” terus berjalan hingga sekarang ini.
               Lembaga ini hanya menggunakan fasilitas masjid Desa Bogo, hal ini disebabkan karena lembaga ini dibawah naungan Takmir Masjid Desa Bogo. Namun sebenarnya selalu muncul keinginan untuk mendirikan sebuah bangunan disekitar masjid yang khusus untuk kegiatan mengaji anak-anak TPQ. Namun lagi-lagi karena rendahnya tinggkat ekonomi masyarakat setempat maka keinginan itu belum bisa diwujudkan. Meski demikian semangat kami beserta keluarga besar “Al-Khoirot” untuk memajukan Islam di Desa Bogo insyaallah akan terus teguh. Ini terbukti semakin besar kepecayaan masyarakat untuk ikut mendalami ilmu agama di lembaga kami mulai dari desa Bogo, Desa Semanding Bojonegoro, desa Mulyoagung Balen, dan Semenpinggir Kapas.
           Oleh karena itu kami mengundang para dermawan, orang kaya, pemerhati pendidikan Islam yang ingin berinvestasi Akhirat,  inilah kesempatan besar anda. Masih banyak yang dibutuhkan dilembaga kami. Lembaga ini bukan milik pribadi seseorang tetapi milik kaum muslim, siapapun berhak memajukannya.
Kami hanya berdo’a semoga semua orang yang telah ikut membantu dalam kegiatan kami selalu diberi kemudahan oleh Allah dalam semua urusannya, teriring doa jazakumullah ahsanal jaza’.

Biodata Penulis;
Nama : Moch. Khusbaliyah,  
Alamat : Desa Bogo Kapas Bojonegoro
Jabatan : Kepala Lembaga Al-Khoirot dan cucu dari Mbah Somoastro
No Hp : 085235659911

Perkembangan Islam di Bogo


    Bogo adalah nama sebuah desa kecil di kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. 30 tahun yang lalu ketika desa-desa lain sudah maju, masyarakat Bogo masih tertinggal dari segi SDM nya. Tingkat perekonomian, pendidikan bahkan keagamaan masih terbilang minim sekali. Sehingga tak heran jika sampai sekarang masyarakaat umum masih memandang Desa Bogo dengan sebelah mata.
      Hal ini dapat dibuktikan dengan kondisi masyarakat saat itu,misalnya di bidang pendidikan masih minim sekali bahkan hampir belum ada anak desa Bogo yang sekolah sampai perguruan tinggi. Di bidang perekonomian saat itu hampir 60 persen penduduknya adalah petani atau sekedar buruh tani. Sementara dibidang keagamaan, belum ada tempat peribadatan (masjid atau musholla) yang memadai. Berdasarkan cerita orang tua, masjid di desa bogo baru ada pada tahun 1984, jauh ketinggalan di banding desa-desa lain.
          Kemudian dibidang budaya, penduduk desa Bogo saat itu masih kental sekali dengan adat jawa yang berbau kemusyrikan, sehingga banyak orang bilang desa Bogo dulu mayoritas penduduknya adalah abangan, artinya banyak tidak mengenal agama.  Begitulah sekilas keadaan desa Bogo 30 an tahun yang lalu.
        Namun seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah dari para pendatang yang masuk desa Bogo khususnya melalui perkawinan, memunculkan tokoh-tokoh yang memiliki SDM (sumber daya manusia) yang lumayan. Sehingga sedikit demi sedikit masyarakat desa bogo mulai ada perubahan disemua bidang.
Salah satu tokoh yang ikut berjasa dalam perkembangan desa Bogo khusunya dibidang agama adalah beliau Almarhum Mbah Somoastro atau dikenal dengan julukan Mbah Kastun, seorang pelarian dari desa Glendeng Kalirejo Bojonegoro. Beliau adalah seorang veteran pejuang rakyat. Karena serangan penjajah Belanda yang masuk desa Kalirejo saat itu,dann aksi serdadu Belanda yang membakar rumahnya,  maka bersama istri dan kedua putranya, beliau melarikan diri di Desa Bogo.
           Bersama tokoh masyarakat Desa Bogo saat itu, beliau mulai ikut berperan memajukan Desa Bogo khususnya dibidang agama. Kedua anaknya diikutkan pendidikan agama di desa Bakalan. Disamping itu beliau juga mendirikan surau (musholla). Sehingga karena semakin tinggi kesadaran masyarakat Desa Bogo pada agama maka pada tahun 1984 dibangunlah sebuah masjid yang sangat sederhana dengan nama Masjid Miftahul Khoirot ,bertempat  di Dusun Jati Kulon atau sebelah rumah Mbah Soemoastro.  Dan sejak itulah putra-putra beliau ikut membantu perkembangan Islam di Desa Bogo. Disamping beliau masih ada beberapa tokoh lain yang juga ikut berperan penting dalam penyebaran Islam di Desa Bogo. Diantaranya Kyai Musiran, Kyai Sujak, dll.
          Keberadaan masjid yang baru ada pada tahun 1984 tentu sudah sangat ketinggalan dengan desa-desa lain dengan selisih puluhan tahun. Baru pada tahun 1992 diadakan renovasi, namun lagi-lagi karena minimnya ekonomi masyarakat Desa Bogo sampai sekarang (tahun 2012) bangunan masjid ini belum juga tuntas, baru 80%.
          Hal inilah yang mengetuk hati penulis bersama teman-teman remaja Masjid Miftahul khoirot Desa Bogo untuk terus mengembangkan Islam di Desa Bogo. Maka pada tahun 2001 dirikan lembaga Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)  dan juga Madrasah Diniyah dengan nama “Al-Khoirot”.
Sudah  sepuluh tahun lebih lembaga ini berjalan dengan istiqomah. Meski mengalami naik turun baik secara kuantitas ( jumlah santri) maupun kualitas santrinya, namun Alhamdulillah lembaga ini sudah banyak berperan dalam syiar agama Islam di Desa Bogo.
Bersambung di sejarah TPQ

Jumat, 13 April 2012

Nama Surga dan Neraka

NAMA-NAMA SYURGA DAN NERAKA
Tingkatan dan nama-nama syurga ialah :-

1. Firdaus
2. Syurga 'Adn
3. Syurga Na'iim
4. Syurga Na'wa
5. Syurga Darussalaam
6. Daarul Muaqaamah
7. Al-Muqqamul Amin
8. Syurga Khuldi 


Sedangkan tingkatan dan nama-nama neraka adalah :-

1. Neraka Jahannam
2. Neraka Jahiim
3. Neraka Hawiyah
4. Neraka Wail
5. Neraka Sa'iir
6. Neraka Ladhaa
7. Neraka Saqar
8. Neraka Hutomah

Syahid Selpas Syahadat

SYAHID SELEPAS MENGUCAPKAN SYAHADAH
Suatu ketika tatkala Rasulullah s.a.w. sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga. Seorang lelaki yang bernama Amar bin Thabit telah datang menemui Baginda s.a.w.. Dia rupanya ingin masuk Islam dan akan ikut perang bersama Rasulullah s.a.w. Amar ini berasal dari Bani Asyahali. Sekalian kaumnya ketika itu sudah Islam setelah tokoh yang terkenal Saad bin Muaz memeluk Islam. Tetapi Amar ini enggan mengikut kaumnya yang ramai itu. Keangkuhan jahiliyyah menonjol dalam jiwanya, walaupun dia orang baik dalam pergaulan. Waktu kaumnya menyerunya kepada Islam, ia menjawab, "Kalau aku tahu kebenaran yang aku kemukakan itu sudah pasti aku tidak akan mengikutnya." Demikian angkuhnya Amar.

Kaum Muslimin di Madinah pun mengetahui bagaimana keanehan Amar di tengah-tengah kaumnya yang sudah memeluk Islam. Ia terasing sendirian, hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang. Kini dalam saat orang bersiap-siap akan maju ke medan perang, dia segera menemui Rasulullah s.a.w. , menyatakan dirinya akan masuk Islam malah akan ikut berperang bersama angkatan perang di bawah pimpinan Rasulullah s.a.w. . Pedangnya yang tajam ikut dibawanya. 
Rasulullah s.a.w.  menyambut kedatangan Amar dengan sangat gembira, tambah pula rela akan maju bersama Nabi Muhammad s.a.w.. Tetapi orang ramai tidak mengetahui peristiwa aneh ini, kerana masing-masing sibuk menyiapkan bekalan peperangan. Di kalangan kaumnya juga tidak ramai mengetahui keIslamannya. Bagaimana Amar maju sebagai mujahid di medan peperangan. Dalam perang Uhud yang hebat itu Amar memperlihatkan keberaniannya yang luar biasa. Malah berkali-kali pedang musuh mengenai dirinya, tidak dipedulikannya. Bahkan dia terus maju sampai saatnya dia jatuh pengsan.

"Untuk apa ikut ke mari ya Amar?" Demikian tanya orang yang hairan melihatnya, sebab sangka mereka dia masih musyrik. Mereka kira Amar ini masih belum Islam lalau mengikut sahaja pada orang ramai. Dalam keadaan antara hidup dan mati itu Amar lalu berkata, "Aku sudah beriman kepada Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang. Allah s.w.t. akan memberikan syahidah padaku dalam waktu yang tidak lama lagi." Amar meninggal. Rohnya mengadap ke hadrat Illahi sebagai pahlawan syahid. Waktu hal ini diketahui Rasulullah s.a.w. , maka Baginda s.a.w. pun bersabda,: "Amar itu nanti akan berada dalam syurga nantinya." Dan kaum Muslimin pun mengetahui akhir hayat Amar dengan penuh takjub, sebab di luar dugaan mereka. Malah Abu Hurairah r.a sahabat yang banyak mengetahui hadith Rasulullah s.a.w. berkata kaum Muslimin, "Cuba kamu kemukakan kepadaku seorang yang masuk syurga sedang dia tidak pernah bersyarat sekalipun juga terhadap Allah s.w.t.."

"Jika kamu tidak tahu orangnya." Kata Abu Hurairah r.a lagi, lalu ia pun menyambung, ujarnya, "Maka baiklah aku beritahukan, itulah dia Amar bin Thabit." Demikianlah kisah seorang yang ajaib, masuk syurga demikian indahnya. Ia tidak pernah solat, puasa dan lain-lainnya seperti para sahabat yang lain, sebab dia belum memeluk Islam. Tiba-tiba melihat persiapan yang hebat itu, hatinya tergerak memeluk Islam sehingga ia menemui Rasulullah s.a.w.. Ia menjadi Muslim, lalu maju ke medan perang, sebagai mujahid yang berani. Akhirnya tewas dia dengan mendapat syahadah iaitu pengakuan sebagai orang yang syahid. Mati membela agama Allah s.w.t. di medan perang. Maka syurgalah tempat bagi orang yang memiliki julukan syahid. Rasulullah s.a.w. menjamin syurga bagi orang seperti Amar ini.

Kamis, 05 April 2012

Rasulullah dan Pengemis Yahudi


 
pengemis butaDi sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata “Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”. Setiap pagi Rasulullah s.a.w. mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah s.a.w. menyuap makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah s.a.w  melakukannya hingga menjelang Nabi Muhammad s.a.w.  wafat. Setelah kewafatan Rasulullah s.a.w. tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. 
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, “Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan”, Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”. “Apakah itu?”, tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah s.a.w. selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “Siapakah kamu ?”. Abubakar r.a menjawab, “Aku orang yang biasa”. “Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah s.a.w. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.